Senin, 08 Desember 2014

Jodoh Pasti Bertemu

Kupasrahkan hatiku, takdir kan menjawabnya
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku kan memilikimu, jodoh pasti bertemu

Penggalan lagu di atas meningatkan gw dengan dua sahabat gw, NN dan DKN.

Seperti gw, mereka berdua pernah berpacaran bertahun-tahun dengan pria lain lalu putus dan ditinggal nikah. Saling berbagi cerita, gw jadi tahu bagaimana kondisi mereka saat berada di fase tersebut. Tegar dan sabarnya mereka terjawab. Bergantian mereka mendapatkan jalan ke jodoh masing-masing.

NN bertemu dengan teman SD nya kemudian menikah, sesuatu yang menurutnya tidak pernah dia bayangkan. DKN memutuskan menerima pinangan laki-laki yang dikenalkan teman kantornya. 

Mungkin saja gw galau malam ini, tapi gw ingat seorang teman pernah ngomong gini ke gw “Kalau mau jodoh kamu mendekat, perbaiki agamamu, perbaiki niatmu karena laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik”. Hingga hari ini gw mengamini kalimatnya dan gw selalu takjub dengan campur tangan Tuhan dalam proses seseorang menemukan jodoh, pun dengan jalan jodoh mereka.

"…….Perempuan-Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula)………" QS : An Nur (26)


*Happy Mappetuada DKN, Selamat menantikan proses persalinan NN love you both :)


Makassar, 07 Des 2014

-NSNS-

Selasa, 08 Juli 2014

H-1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019

Hari ini H-1 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, suasana depan rumah gw yang notabene berada dalam pagar kelurahan kelihatan banyak orang sibuk dengan persiapan pendirian TPS.

Hari ini H-1 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, 8 Juli 2014 adik bungsu gw Nur Sarah Maulindah Syam, memasuki usia baru. 17 tahun.

Hari ini H-1 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, gw dan Indah duduk berdiskusi tentang 2 capres dan cawapres yang akan dipilih besok. Adik bungsu gw besok perdana ikut dalam pesta demokrasi. Sejak mendapatkan undangan memilih, Indah aktif mengikuti perkembangan berita dari 2 pasang capres. Meskipun demikian, adik gw mengaku masih bingung menentukan pilihan.

Hari ini H-1 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, adik bungsu gw meminta pendapat gw, siapa yang akan dia pilih. Jujur gw dan keluarga gw yang lain sudah memilih salah 1 pasang capres-cawapres, tapi adik bungsu gw adalah pemilih pemula dan dia percaya gw bisa bijak berpendapat mengenai 2 pasang capres-cawapres.

Hari ini H-1 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, ternyata benar, susah untuk bersikap netral jika sudah menetapkan pilihan. Meski demikian bukan berarti gw ga bisa menemukan jalan supaya netral berpendapat. Akhirnya gw mengajak kakak Hanif, sahabat gw dari kecil yang kontra dengan dukungan gw berdiskusi bareng Indah.

Hari ini H-1 Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden RI 2014-2019, menutup diskusi sambil berbuka puasa, terselip doa dari gw dan adik gw Indah, semoga pemilu di seluruh tanah air besok bisa berlangsung damai, tertib, jujur. Siapapun yang terpilih adalah yang terbaik untuk Indonesia. Merdeka!


Makassar, 8 Juli 2014

-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 06 Juli 2014

Kakek Penjual Balon Gas

Hari ini sahabat gw, Nur Rahman Nawir, memasang gambar foto bbm yang menyentil hati. Foto seorang Kakek tua menjajakan barang dagangan dengan tulisan "Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Sesungguhnya mereka menjaga dirinya dari hal meminta-minta"

Gw jadi ingat kisah kakek penjual balon gas yang sempat gw tulis dan akan gw share mumpung ingat :D

Berada di keramaian malam pantai Losari berusaha menyapa para pengunjung yang lalu-lalang. Suaranya terlalu lemah untuk melakukannya. Bukan meminta-meminta. Seorang kakek yang telah berubah warna rambutnya menjadi putih, kulit keriput, mata tertunduk bukan ngantuk, tapi karena daya energinya yang sudah sangat berkurang dikarenakan termakan usia.

Dengan tangan kirinya yang seperti orang polio, mengecil di ujung & menekuk, kakek memegang erat beberapa balon cartoon figure untuk dijual. Kakek sudah meniupnya di rumah, jadi tinggal dijual saja balon-balon yang sudah jadi itu.

Dilayaninya setiap pembeli yang membawa anak kecil, dengan sabar. Ditariknya satu balon dari ikatan tali yang lain dengan gigitan giginya. Maklum, tangannya yang satu tidak bisa memegang. Dengan semangat & penuh keramahan, kakek memberikan balon itu kepada si pembeli tadi.

Seorang teman akhirnya berinisiatif membeli beberapa balon agar si kakek bisa segera pulang. Sementara gw yang menyaksikannya diam-diam meneteskan air mata kering, melihat sebuah perjuangan hidup si kakek yang luar biasa!.

Kisah yang gw tulis di atas adalah kisah yang serupa ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. Jaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa.

Bersyukur, bersyukur, dan bersyukurlah kita. Dari display picture bbm Rahman, dari kisah kakek penjual balon gas dan kisah kakek penjual amplop, gw ingin mengajak teman- teman semua yang membaca tulisan ini untuk bersyukur, motivasi diri, meneladani semangat perjuangan beberapa "tokoh" pejuang ini. Dan semoga kita diberi rejeki oleh-Nya, sehingga senantiasa bisa bersedekah kepada mereka.


Makassar, 7 Juli 2014

-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Kamis, 03 Juli 2014

Six Degress Of Separation

Habis jalan-jalan di twitter eh ada yang singgung Six degrees of separation (enam derajat pemisahan) Stanley Milgram. Pertama kali tau teori ini tuh tahun lalu dari Agus Isnain dalam perjalan habis nonton bareng Agrie dan dini. Awalnya Agus nyeritain satu orang temannya ga disangka si Agrie kenal. Spontan si Agus jelasin teori ini.

Dari Agus, gw tau Six Degrees of Separation bukan hanya judul lagunya The Script, tapi sebuah teori penghubung manusia yang satu dengan yang lain melalui (rata-rata) 6 pihak. Dengan kata lain, setiap dua orang di dunia ini terhubung tanpa adanya jarak fisik melalui 6 pihak. Teori ini berkaitan dengan fenomena Dunia Kecil.


Sejak dapat pencerahan dari Agus gw makin sering menemukan fenomena ini dalam perkenalan gw.

Contoh menarik saat gw ngobrol-ngobrol dengan teman, ternyata teman gw adalah teman dari teman gw yang lain, dari teman baru gw, dari sepupu gw, dari senior gw, dan lain-lain. Dan akhirnya gw bakalan ngomong "Dunia ini sempit yak?"

Believe it or not? But for me its work. Hahaha :D


Makassar, 3 Juli 2014

-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Satu Hari Di Bulan Juni (Selamat Milad)

Satu hari di bulan Juni untuk sebagian besar orang hanya hari lain dalam rutinitas sehari-hari. Tidak ada yang istimewa, kecuali bahwa hari ini, lebih dari seperempat abad yang lalu, seorang ibu melahirkan putranya, buah kasih sang ibu dan sang bapak. Seorang anak yang dikasihi oleh mereka berdua. Seseorang yang kemudian juga aku kenal.

Hari kelahiran.

Sebagian orang menganggap hari itu sebagai penambahan angka, tetapi aku lebih senang melihat kebalikannya sebagai pengurangan. Hari untuk kembali bersyukur dan bersyukur atas hari-hari di belakang disertai doa atas harapan untuk hari-hari yang tersisa.

Aku pikir, tidak ada yang salah dengan merayakan atau tidak merayakannya. Sebagian orang senang merayakannya dengan 1001 cara, sebagian lagi bahkan berupaya menyembunyikannya. Setidaknya menyembunyikan tahun kelahirannya yang justru semakin menunjukkan angka tahun kelahiran tersebut loh. Entah bagaimana kamu menanggapi hari kelahiranmu.

Aku senang bisa berkesempatan melewati satu hari yang sama di Bulan Juni selama mengenalmu. Aku senang bisa mengingat satu hari yang sama di Bulan Juni disertai uraian doa dan harapan bahwa hari-hari yang tersisa akan membawa kebahagiaan dan keberkahan di hidupmu.

Hari ini, hari kelahiranmu, satu hari di Bulan Juni, izinkan aku memulai hariku seperti biasa selama mengenalmu dengan ucapan
"Selamat milad kamu, smoga sisa umurmu berkah u/ diri, keluarga & sekitar, selamat dan sukses dunia akhirat, siapapun pasangan hidupmu kelak, dia adalah orang yang beruntung" *peluk*


Makassar, Juni 2014


-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Rabu, 18 Juni 2014

Tentang Menjadi Kenalan dan Sahabat

Ada perbedaan antara menjadi seorang kenalan dan menjadi seorang sahabat.

Pertama, seorang kenalan adalah seorang yang namanya kamu ketahui, yang kamu lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kamu miliki persamaan, dan yang disekitarnya kamu merasa nyaman. Dia adalah orang yang dapat kamu undang ke rumahmu dan dengannya kamu berbagi. Namun dia adalah orang yang dengannya tidak akan kamu bagi hidupmu, yang tindakan-tindakannya kadang-kadang tidak kamu mengerti karena kamu tidak cukup tahu tentangnya.

Sahabat-sahabat adalah orang dimana kamu diingatkan ketika kamu melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kamu tahu itu karena kamu mengenal mereka dengan baik.

Sahabat adalah dia yang fotonya kamu miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu.

Sahabat adalah dia yang kamu lihat dalam pikiranmu ketika kamu mendengar sebuah lagu di radio karena dia membuat dirimu berdiri untuk menghampirinya dan mengajak bernyanyi dan menari, mungkin dia memiliki suara yang fals, atau mungkin kakinya menginjak jari kakimu.

Sahabat dalah dia yang keberadannya membuatmu merasa aman karena kamu tahu dia peduli terhadapmu. Dia yang menelpon hanya untuk mengetahui apa kabarmu, karena sesungguhnya dia tidak butuh suatu alasanpun.

Dia berkata jujur-pertama kali - dan kamu melakukan hal yang sama.

Kamu tahu bahwa jika kamu memiliki masalah, dia akan bersedia mendengar.

Sahabat adalah dia yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu, dan jika dia benar-benar menyakitimu, dia akan berusaha keras untuk memperbaikinya.

Sahabat adalah dia yang kamu cintai dengan sadar ataupun tidak.

Sahabat adalah dia yang menemanimu menangis ketika kamu tidak diterima di perguruan tinggi dan selama lagu terakhir di pesta perpisahan kelas dan saat wisuda.

Sahabat adalah dia yang pada saat kamu peluk, kamu tidak akan berpikir berapa lama memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri.

Mungkin sahabat adalah dia yang memegang cincin pernikahanmu, atau dia yang mengantarkan pada saat pernikahanmu, atau mungkin adalah dia yang kamu nikahi.


Makassar, 18 Juni 2014
Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 16 Juni 2014

Bermula Dari Sini

Semua bermula dari sapa senyum dan perkenalan.
Lalu berlanjut pada berjalan dan tertawa.
Hanya kita, di tengah tengah orang yang kita kenal.
Bermula dari menanyakan kabar dan saling mengkhawatirkan.
Kehadiranmu setiap hari membuatku belum paham benar apa artinya rindu.
Tapi itu tak lama, karena akhirnya kamu mengajarkanku rindu.

Berat ketika hari dimana kamu akan pergi.
Lalu kemarin dimulai dengan pesan pesan singkat.
Karena tagihan telepon akan naik bila kita terlalu sering ingin mendengar suara.

Aku rindu bagaimana kau mengolokku polos.
Tak tahu apa apa.
Ya, karena yang ku tahu masih saja tentang rindu yang sama.
Gebu yang sama.
Pada orang yang sama.
Kamu.



Makassar, 18 Agustus 2013


-NSNS-
 

Lebih Dari Kenangan

"Cause you're so much more than a memory"

Begitu kata Hoobastank di liriknya. Ah, kamu memang di luar batas ingatanku. Mengingatmu saja aku tak mampu. Karena sudah tertanam begitu dalam. Tak teraba oleh udara tak terlihat oleh mata. Mungkin bila kau tanya seberapa dalam aku mengingatmu, seberapa dalam aku merindumu, aku takkan bisa menjelaskannya. Hanya diam yang mampu menjawabmu, Kamu tahu.

Lalu playlist memutar Nadia Fathira, Lekas Pulang. Masih ku ingat bagaimana aku meminta kepadamu cepat-cepat mengantarku pulang ke rumah, bagaimana mendengarkan kisah bersama mantanmu, hingga bagaimana kamu bertanya kemungkinan rasa rinduku saat kita berpisah keesokan harinya.

Playlistku berakhir pada Just Give Me A Reason-nya Pink, hatiku mencoba memberi alasan pada logikaku mengapa aku masih merindukanmu. Berharap alasanku mampu mengajak kenanganku tertidur pada malam agar bisa bertemu denganmu esok hari, entah dimana. Semoga.



Makassar, 13 Juni 2014

 -NSNS-

Selasa, 20 Mei 2014

TULUS - GAJAH

Dengar Lagu Tulus yang judulnya Gajah, jadi ingat dulu teman-teman SD gw manggil gw dengan sebutan kuda. Penyebabnya karena gw sering nguncir satu rambut gw yang panjang, jadinya rambut gw jadi mirip ekor kuda bentuknya.

Seperti penggalam lirik lagu “waktu kecil dulu, mereka menertawakan. mereka panggilku gajah, ku marah” . waktu gw dipanggil kuda, gw sering banget marah. “kecil kita tak tahu apa-apa wajar bila terlalu cepat marah”, benar saking marahnya ada satu teman SD yang akhirnya ga gw ajak bicara sampai lulus. “Kau temanku, kau doakan aku punya otak cerdas, aku harus tangguh”, sekarang gw baru sadar mereka semua baik, mereka dengan caranya sendiri mendoakan gw jadi anak yang tangguh.
Gw rindu mereka teman-teman sekolah dasar yang lucu dan menyenangkan


Makassar, 7 Mei 2014
-NSNS-

Selasa, 22 April 2014

Mengikat Tali Sepatu di Lintasan Lari

Pernahkah kita berpikir bahwa hidup itu seperti lintasan lari, dengan garis start berupa kelahiran sementara garis finish berupa surga dan kematian ada di antara dua garis itu.  Pengguna lintasan itu tentu para pelari  yang bisa melintasinya dengan cepat atau lambat  bahkan keluar lintasan. Membayangkan di sepanjang lintasan akan tampak banyak pelari yang berjongkok mengikat tali sepatunya. Ada pula yang duduk selonjor, mengatur napas. Ada pula yang berbaring kelelahan.

Hidup itu lintasan lari  yang dapat diselesaikan dengan baik jika mentalitasnya benar, sabar, pantang menyerah, dan semangat. Seperti para pelari marathon  yang walau jauh jaraknya,  mentalnya terpaku pada garis finish. Yang walau rasanya ingin menyerah saja,  mereka tetap melanjutkan berlari.

Bagi yang sedang mengikat tali sepatunya,  mungkin perlu juga untuk melihat ke depan, ke belakang, ke samping. Sambil mencoba bertanya pada diri sendiri benarkah jalur lintasan yang diambil?. Benarkah cara berlari, kecepatan, strateginya?.  Mungkin saja ada yang perlu diperbaiki.  Sambil mencoba mengamati wajah-wajah pelari lain, adakah pelari yang butuh senyum atau teriakan semangat. Atau mungkin sedari tadi sudah ada tangan terulur, mengajak berlari bersamanya,  meringankan perjalanan ke garis finish. Mungkin kehadirannya jadi tidak tampak karena kepala ini tidak mendongak.
Karena mungkin saat menyimpulkan tali adalah satu-satunya kesempatan  melihat kembali ke lintasan lari ini, untuk kemudian lanjut lari lagi, dan menjadi pemenangnya.

Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 14 April 2014

SOPIR ANGKOT BAIK HATI

Akhir-akhir ini gw harus bolak balik ke kost teman sekelas untuk mengerjakan laporan yang nampaknya tidak menunjukkan ciri-ciri selesai. Akibatnya gw selalu pulang malam. Beragam cerita yg terjadi dalam perjalanan pergi pulang dengan menggunakan angkot.
Tadi gw pulang dengan angkot khusus trayek kampus. Kernet dan pengemudinya adalah dua pemuda tanggung slenge'an, gw taksir umur mereka tidak lebih tua dari gw.
Beragam penumpang yang naik menggunakan jasa angkot ini. Anehnya, beberapa penumpang malah turun tidak membayar tarif angkot seperti biasa, 4000rupiah. Mereka berdua pun tidak perduli. Sampai akhirnya ada seorang ibu yang turun lalu dengan sungkan beliau berujar "tidak ada uangku bayar nak", si sopir angkot dan si kernet hampir bersamaan berkata "iye' tidak apa-apaji ibu" . Gw berpikir sambil memandangi kelakuan mereka berdua dari balik kursi angkot, mereka berdua berbeda dengan pengemudi angkot yang gw temui 2hari lalu, ketika seorang bapak turun dari angkot kemudian berkata tidak punya uang, si pengemudi mengumpat, mengeluarkan kata-kata kasar lalu mengemudikan angkot dengan ugal-ugalan sebagai bentuk kekesalan.
Singkat cerita, gw turun dari angkot yang dikemudikan pemuda tanggung. Sambil mengangsurkan uang, gw berujar "Pak, sama yang ibu tidak membayar tadi", dengan kalem kernetnya mengembalikan uang gw tanpa mengurangi untuk membayar tarif si ibu tersebut. Melihat kebingungan gw, si kernet melihat ke temannya yang mengemudi, lalu kembali melihat ke gw sambil berujar "kapan-kapanpi sedekahki", dan akhirnya mereka berlalu menyisakan gw dengan rasa salut terhadap mereka yang meskipun slenge'an tapi sopan dan baik hati.


Makassar, April 14 2014

-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Selasa, 08 April 2014

Filosofi Sepatu dan Jodoh

Akhir-akhir ini playlist handphone, pc, notebook gw didominasi lagu-lagu dari Bang Tulus. Mulai dari aktivitas gw lagi nunggu sampai saat gw jogging. Semalam saat gw sedang mengerjakan laporan residensi, ibu gw tiba-tiba nyeletuk begitu dengar lagu Tulus yang judulnya sepatu,
Ibu: "kak, sol sepatunya jebol lagi?"
Gw: "iye, ibu"
Ibu : "mau sepatu mahal atau murah sama saja kalau di kakimu, cepat rusak"
Setelahnya gw cuma bisa ketawa. Tiba-tiba ibu nyeletuk lagi "sekarang siapa yang lagi dekat, nak?". Gw tau maksud pertanyaan ibu ini merujuk ke laki-laki yang mungkin bisa gw jadiin menantu u/ ibu. Karena gw diam, ibu akhirnya kembali bersuara

"ya, cari pasangan hidup yang nantinya bisa seperti sepatu. Kenapa? Karena sepatu itu
1. Bentuk tak persis namun serasi.
2. Saat berjalan tak pernah kompak tapi tujuannya sama.
3. Tak pernah ganti posisi, namun saling melengkapi.
4. Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi.
5. Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti".

Gw cuma bisa menganga dengar filosofi sepatu ibu gw yang entah dapat ilham darimana atau habis nonton film apa, atau hbis dipengaruhi siapa terus bisa bicara seperti itu. Pembicaraan yang jelas bikin gw galau sesaat.

Gw jd flashback sama beberapa laki-laki yang sempat ada di hati gw dulu dan saat ini. Gw jd inget mantan-mantan gw. Beraneka ragam cerita gw sama mereka.

Dan gw mulai mikir-mikir ke seseorang (yg sedang, ups, ah gw gatau apa ini namanya, pokoknya gw sedang suka dia), tentang filosofi sepatu ibu gw. Kadang gw suka nothing to lose sama dia (maaf, kali ini gw jd pecundang).

Ya, begitulah ceritaku tentang filosofi sepatu dan jodoh dari ibu gw. Btw, buat teman-teman yang sering liat gw gonta ganti sepatu, itu bukan karen gw bnyak duit atau apa, tapi karena gw ga tau kenapa kaki gw suka ngerusak sepatu dalam jangka waktu yg singkat. Kaki gw anatominya berbeda dari kaki cewek-cewek pada umumnya yang ukuran sepatunya kebanyakan 37 atau 38. Gw harus 40. Itu juga ga semua 40 muat, tergantung model dan mereknya hehehe XD

Makassar, 6 April 2014

-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Teh dan Kopi

Setiap pagi Teh dan Kopi selalu bertemu. Meskipun udara kala itu masih sejuk, Teh dan Kopi tak perduli. Udara dingin seolah bukan hal yang harus di khawatirkan dan putaran waktu bukanlah ancaman. Teh dan Kopi tetap bercerita tentang pagi, petang dan malamnya.

Teh merasa lebih anggun dari Kopi, mungkin karena Teh berasal dari pucuk daun pilihan, tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Seperti gadis yang siap untuk di persunting saja layaknya.

Dan Kopi tak pernah mau mengalah, hal itu karena Kopi merasa bahwa dia adalah proses akhir dari satu perjalanan menuju kedewasaan. Ditambah dengan hitamnya membuat Kopi menjadi lebih gagah dan lebih berani mengungkapkan apa yang dirasakannya. Tak perduli bahwa itu benar atau salah. Kopi tetap dengan pendiriannya. Apakah Kopi angkuh?. Tidak, Kopi tidak angkuh. Kopi hanya merasa sedikit lebih pandai, lebih berani dan lebih berpengalaman dari apapun.

Lalu bagaimana dengan Teh? hmm Teh yang santai, Teh yang tidak terburu-buru dan selalu berfikir sebelum mengambil keputusan. Teh selalu mendengar ocehan Kopi, Teh tidak mau membantah, berlembut kata dan bermanis bahasa. Padahal Teh memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh Kopi dan Teh menunggu saat yang tepat untuk bisa membuat Kopi mengerti bahwa tidak selamanya kekerasan harus dibalas dengan hal yang sama. Ah ternyata Teh lebih cerdik dari Kopi.

Akhirnya apakah Teh dan Kopi akan bersatu? Teh rasa tidak, sebab terlalu banyak perbedaan dan hanya sedikit persamaan. Persamaan itu hanyalah Kafein. Yah, hanya itu persamaan Teh dan Kopi. Dan karena Kafein itulah yang menyebabkan Teh dan Kopi selalu bertemu dalam tiap pagi ataupun malam dalam rutinitas keluargaku.

Sent from BlackBerry® on 3

Rabu, 12 Februari 2014

ENGGRANG

Mungkin ga berlebihan kalau gw katakan permainan tradisional anak hampir punah dikarenakan masuknya permainan yang lebih memanfaatkan teknologi. Banyak anak sekarang yang ketika lo menyebutkan nama permainan tradisonal mereka akan menggeleng tanda ketidaktahuan. Enggrang misalnya.

Sore tadi, setelah berjalan-jalan sore di area tempat tinggal selama gw residensi, gw sempat singgah melihat anak-anak kecil yang asyik bermain enggrang melintasi jalan raya. Ikut mainkah gw? Tidak, gw hanya singgah sebentar untuk mengambil foto salah satu anak yang sedang berada di atas enggrang. 

Enggrang yang anak-anak di area dekat tempat tinggal gw pakai adalah enggrang bambu. Gw senang melihat tawa dan canda seru mereka. Beruntunglah anak-anak di tempat ini masih bisa mengenal Enggrang permainan tradisional yang murah dan baik untuk melatih keterampilan dan keseimbangan tubuh si pemain.

Mungkin besok, jika gw melintas di tempat tersebut dan menemukan mereka, gw akan ikut bermain enggrang dengan mereka.


Bone, 11 Februari 2014

-NSNS-

Jumat, 31 Januari 2014

Januariku Punya Cerita

My Great January pass by much love and happiness in every single moment that I spent with them #PenyalaMakassar

Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 27 Januari 2014

BELAJAR DARI SUPET

Di tengah udara mendung Makassar pagi ini, di tengah kendaraan umum warga Makassar yang dikenal dengan sebutan Pete-Pete, ada saja pelajaran tentang hidup yang bisa kita ambil dari supir pete-pete (supet).

1. Semangat
Biarpun jalanan macet, supet tetap semangat memacu kendaraannya bergerak maju, kadang berputar mencari jalan lain, tapi tetap tujuannya adalah menghantarkan penumpang ke arah yang dituju.

2. Berbagi
Di kalangan supet yang satu trayek seringkali kita mendapatkan pemandangan pete-pete yang di depan mengalah jika sudah ada pete-pete yang sudah ngetem lebih dahulu. Supet sepakat dan yakin bahwa tiap orang punya jatah rejekinya masing-masing.

3. Jenuh
Gw termasuk orang yang cepat bosan, maka gw salut dengan supet yang ga ada bosannya saban hari melewati jalan yang sama, dengan kondisi, macet, panas, hujan, lengkap dengan beragam karakter penumpangnya.


Makassar, 27. Januari 2014

-NSNS-

Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 24 Januari 2014

All You Have To Do Is Just MOVE ON!!

Tadi malam, seorang sahabat cerita sama gw soal gebetannya yang akan melanjutkan study di luar negeri dalam waktu dekat. Gebetan yang sudah dekat dengan dia bertahun-tahun lamanya, yang selama ini dia simpan sendiri rasa sukanya buat sang gebetan.

Sambil menyimak curhatan sahabat otak gw malah mengingat kejadian yang sama beberapa waktu yang lalu. Waktu itu jalan ceritanya juga sama, gw dan si dia makin lama makin dekat, tapi ga pernah ada pernyataan suka, naksir, atau cinta yang terucap dari gw dan dia. Ada orang-orang yang berspekulasi gw naksir dia, dia naksir gw, kita saling suka tapi ga akan pernah bisa jadian ada, karena masing-masing dari kami ada mereka yang tidak saling kenal.

Awalnya gw pikir gw cuma naksir-naksir biasa doang. Semacam perasaan yang bakal hilang dengan sendirinya saat dia tidak dihadapan gw lagi. Tapi pada detik gw tau dia akan segera pergi saat itulah gw menyadari, perasaan gw jauh lebih dalam daripada yang pernah gw bayangkan.

Enggak lama setelah kabar itu sampai di telinga gw, tibalah farewell night untuk melepas kepergian dia. Trying so hard to look fine, but the reality, I think was failed. Sulit buat gw menyembunyikan ketidakrelaan bahwa semuanya akan berakhir tanpa sempat dimulai, dan tanpa pernah ada kejelasan.

Setelah semua orang sudah saling pamit-pamitan untuk pulang menuju rumah masing-masing, saat itulah gw sudah tidak bisa lagi menahan diri. Pandangan mata gw mulai kabur. Gue hanya bisa menarik napas berusaha untuk tidak jadi orang bodoh yang menangis sesenggukan di pinggir jalan.

Beberapa bulan setelah itu tidak lantas jadi lebih mudah buat gue. Dia memang pergi, tapi awalnya masih sesekali say hi. Hal itu tentu saja pernah membuat gw kembali menaruh harapan. Mungkin dia nyesel, mungkin dia pengen coba lagi, mungkin kali ini akan berbeda. Tapi ternyata bukan itu yang terjadi. Pada akhirnya dia mulai konsisten, mulai benar-benar menghilang dari keseharian gw.

Tadi malam, gw hanya bisa bilang begini ke sahabat gw, “Once the pain is gone, you will feel much better. It will make you a better and stronger person too. Look around you, your life still goes on, you must keep moving on”

Ya, gw banyak belajar dari perpisahan itu. Dulu itu gw cukup sering ngerasa digantung, dan gw sangat-sangat menyalahkan perassaan gw yang doyan banget ngerasa nyaman dengan lawan jenis. Tapi sekarang, gw menyadari rasa nyaman yang tercipta bukan berarti lo lagi jatuh cinta sama orang dan perasaan ngegantung yang sering muncul dari sebuah hubungan bukan takdir tapi pilihan yang lo buat setelah ke-geer-an lawan jenis lo punya perasaan yang sama seperti yang lo rasain.

Dan hebatnya, setelah itu, gw lebih mampu bersikap tegas dalam mengatasi perasaan gw sendiri. Gw tidak lagi suka main api, gw lebih bisa ngejaga hati gw untuk ga jatuh cinta sama orang yang ngebuat gw nyaman. Gue ga pernah lagi membiarkan orang lain datang dan pergi dalam hidup gw sesuka hati mereka. If you want me, then just stay, no matter what happen, that’s it, as simple as that.

Pernah dengar lirik lagunya Kelly Clarkson?
“What doesn’t kill you makes you stronger, stand a little taller,  footsteps even lighter.” 

Semua orang pasti pernah patah hati, satu yang harus kamu lakukan, MOVE ON!!!!


Malino 23 Januari 2014,

-NSNS-

Rabu, 22 Januari 2014

CINTA LANGIT DAN LAUT

(Repost from Blog : Cermin Hati)

Dahulu kala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka sama2 Saling menyukai 1 sama lain. Saking sukanya laut terhadap langit, warna laut langit, saking sukanya langit terhadap laut, warna langit laut. Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan “aku cinta padamu” ke telinga langit. Setiap langit mendengar bisikan penuh cinta laut pun,langit tidak menjawab apa2 hanya tersipu2 malu wajahnya semburat kemerahan.

Suatu hari,datang awan begitu melihat kecantikan si langit, awan seketika itu juga jatuh hati terhadap langit. Tentu saja langit hanya mencintai laut, setiap hari hanya melihat laut saja. Awan sedih tapi tak putus asa, mencari cara dan akhirnya menemukan akal. Awan mengembangkan dirinya sebesar mungkin dan menyusup ke tengah2 Langit dan laut, menghalangi pandangan langit dan laut terhadap satu sama lain. Laut merasa marah karena tidak bisa melihat langit, sehingga dengan gelombangnya,laut berusaha menyibak awan yang mengganggu pandangannya. Tapi tentu saja tidak berhasil.

Lalu datanglah angin, yang sejak dulu mengetahui hubungan laut dan Langit merasa harus membantu mereka menyingkirkan awan yang mengganggu. Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan.
Awan terbagi2 menjadi banyak bagian, sehingga tidak bisa lagi melihat langit dengan jelas, tidak bisa lagi berusaha mengungkapkan perasaan terhadap langit. Sehingga ketika merasa tersiksa dengan perasaan cinta terhadap langit, awan menangis sedih. Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak terpisahkan.

Kamu juga bisa melihat di mana mereka menjalin kasih. Setiap ke laut, di mana ada 1 garis antara laut dan langit,di situlah mereka sedang bersatu.

PS: Renungkanlah…maka cinta kamu yang selama ini hambar Akan menjadi cinta abadi



 

Selasa, 21 Januari 2014

Bantaeng : Rindu Yang Belum Bemuara dan Tak Bertepi

Dua hari ini, yang gw lakukan adalah melakukan kegiatan anjangsana ke daerah yang menjadi tempat Pelaksanaan KI SulSel. Sabtu kemarin, setelah mengikuti Kopdar KI Makassar, gw pun beranjak ke Maros bertemu dengan teman-teman relawan panitia di sana. Hari ini setelah mengikuti street campaign Say it With Books – Penyala Makassar, gw bersama Jumaidi Arianto, Kakak Sabrina, dan Dewi Kusuma Ningrum berpetualang ke Bantaeng, salah satu daerah pelaksana KI SulSel.

Siang tadi kami berangkat dari Makassar pukul 13.00. Sepanjang perjalan Makassar hingga Gowa hujan mengguyur. Memasuki perbatasan Takalar hujan mulai reda. Di dalam mobil kami berempat mulai sibuk bernyanyi, kadang diselingi dengan candaan galau hahahaha.

Jalan terpanjang yang kami lalui adalah Kabupaten Jeneponto. Mungkin Jumi (panggilan untuk Jumaidi) mulai bosan hingga dia terlalu sering bertanya “dimana mi kita ini?”. Gw sendiri meskipun mendengar apa yang Jumi katakan lebih memilih menikmati pemandangan Langit Biru Jeneponto.

Sejujurnya perjalanan ini benar-benar gw nantikan, mengunjungi tempat dimana gw pernah menghabiskan waktu dua minggu setiap akhir semester 3,4, dan 5. Akhirnya setelah 4 Jam berada di jalan, kami bersorak gembira begitu melihat tugu selamat datang Bantaeng yang di kanan kirinya berdiri Layar dan gapura buah. Wajah gw benar-benar sumringah. Akhirnya setelah 4 tahun, gw bisa mampir ke Bantaeng. Berharap bisa ke Pantai atau bernostalgia dengan bakso di Jalan Merpati :D :D :D

Gw begitu terpukau dengan Kabupaten ini, pusat kotanya tertata rapi dan indah, ada banyak banget perubahan, salah satunya atmnya udah banyak dan sudah ada minimarket hahaha.

Di dalam mobil bukan Cuma gw yang bahagia, Kakak Sabrina juga gembira bisa mengunjungi tempat KKN profesinya. Saking bahagianya kami sampai melewati tempat pertemuan kopdar KI Bantaeng.

Setelah kopdar, malamnya gw, Kak Sabrina, Jumi, Dewi, Dibyo sempat kangen-kangenan dengan bakso di Jalan Merpati. Selama makan gw kepala gw mengulang-ulang adegan selama gw PBL di Bantaeng. Hmmm dan gw rindu. Rindu dengan mereka.


Setelah makan-makan kami memutuskan bermain sebentar di Anjungan Pantai Seruni sekaligus menggelar sesi pemotretan :D . Selagi menunggu Jumi yang sibuk meng-set peralatan fotografinya, gw sempat tiduran memandangi langit malam Bantaeng. Di Bantaeng langit malamnya ternyata indah banget karena bertabur bintang dengan bulan yang tidak bulat sempurna berwarna kemerahan tertutup awan mendung. Menyenangkan menikmati pemandangan malam yang tidak setiap saat bisa gw nikmati, terlebih di langit malam Makassar.




Hari ini gw bahagia, rindu gw akan langit biru dengan awan putih dan langit malam bertabur bintang sudah bermuara. Rindu untuk menginjakkan kaki kembali di tanah Bantaeng pun telah bermuara. Namun rindu gw dengan mereka, keluarga Bapak Kepala Dusun Birea yang nampung kelompok gw selama PBL adalah rindu yang belum bermuara dan tak bertepi.








Makassar, 19 Januari 2014

-NSNS-

Kamis, 16 Januari 2014

LANGIT

Langit Biru dari Jendela ruang tamu


 awan putih dilihat dari lantai 2 FKM

Sekarang di Makassar udah hujan melulu. Bangun pagi, pas lagi hujan, pergi pulang kampus pas lagi hujan. mau tidur malam lagi hujan juga. Untuk beberapa situasi, hujan memang menguntungkan. misalnya saat kamu lagi mau tidur, hujan bisa jadi pengantar tidur yang ampuh. atau mungkin suasana hati kamu lagi mellow, kamu bisa meratapi nasib sambil memandang hujan. hahaha.

Tapi buat situasi lain, hujan bisa jadi sangat merepotkan. Jemuran ga kering, mengurangi semangat ke kampus pagi-pagi (padahal mau hujan apa kagak semangat ngampus pagi teuteup level low hahaha0, air tergenang dimana-mana, pohon tumbang.

Bagi gw, hujan ngebuat gw kehilangan langit biru dan awan putih. Ga ada paduan indah antara warna biru dan putih itu yang bisa membuat gw selalu semangat. Pernah, gw dan teman punya pemikiran yang sama kalo langit dan awan itu saling melengkapi. Kalau langit lagi cerah banget, saking cerahnya sampai ga ada awan kelihatan keren, polos, tapi ga ada kehidupan, karena ga ada awan yang menaungi, mengademkan suasana. Jadinya terik banget.

Sebaliknya, kalau langit biru tetap berpasangan denga awan putih mereka akan saling melengkapi. Langit yang tadinya polos dan ga ada kehidupan jadi indah karena adanya awan yang berbagai bentuk sesuai imajinasi yang memandangnya. Mereka berdua tidak bisa sendiri. Berdua jauh lebih baik.

Hahaha, gw jadi curhat colongan gini. Gw ingin suatu hari gw bisa menemukan si ‘langit biru’ yang hidupnya bisa gw hias dengan awan-awan gw.  Aaarghhhh, jadi malu. Ini gw mau cerita tentang cuaca ato curhat hidup gw sih sebenernya? hahaha.


Makassar, 16 Januari 2014


-NSNS-

Senin, 13 Januari 2014

My Amazing 25


Usia bertambah jatah hidup Berkurung
Berysukur karena disisa usia yang entah hitungan apa, 
Allah Maha Baik menyempatkan saya berkenalan dengan kalian. 
Allah Maha Bijaksana menyempatkan saya belajar dari kalian.
Terimakasih untuk satu tahun yang luarbiasa
Semoga semakin banyak momen random bermakna yang bisa kita ciptakan
Penyala Makassar

Terimakasih untuk kejutan di 12 Januari 2014
I love you All



Makassar, 13 Januari 2014

-NSNS-

Sabtu, 11 Januari 2014

25 and I'm Blessed

Sampai di penghujung tahun lalu, gw paling sebal tiap kali ada orang lain yang bertanya, “Aryo kapan nikah?” Rasanya kuping sama hati jadi panas. Semaca usiaa yang akan gw hadapi sudah danger atau warning banget dalam hal NIKAH!!!!! 

Seminggu yang lalu mantan partner kerja gw, Bang Tezar, sempat ngobrol random, mulai dari kerjaan, aktivitas mahasiswa baru yang dia dan gw geluti sekarang, dan berakhir pada topik NIKAH!!!!. Satu kalimat yang gw suka saat mengakhiri topik random kami "Kadang bukan perkataan atau tindakan orang lain yang menyakiti perasaan kita, tapi diri kita sendiri."

Kalimatnya mengejarkan gw, bahwa benar bisa jadi, orang lain tidak berniat menyakiti perasaan gw, tapi cara gw yang menanggapinya dengan emosi yang kemudian menyakiti perasaan gw sendiri, gw teralalu mengambil hati apa yang orang katakan ke gw.

Hari ini, teman-teman gw sengaja buat kejutan ke gw, setelah acara tiup-tiup lilin, satu persatu mengucapkan wishes ke gw. Wishes yang gw stabilo adalah “semoga cepat ketemu jodoh”, positifnya sekarang gw menanggapi dalam hati dengan kata "AAMIIN", bukannya ngedumel

Melebihi tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun kali ini bikin gw sangat-sangat mensyukuri perjalanan hidup gw selama 25 tahun ini. Gw bersyukur dengan mimpi-mimpi yang mulai tercapai satu per satu. Bersyukur karena gw tidak pernah menyerah untuk mengejar impian. Bersyukur karena gw tidak pernah lelah berusaha untuk memperbaiki diri gw sendiri. Bersyukur untuk teman dan sahabat yang gw punya. Bersyukur karena gw masih punya keluarga kecil yang lengkap. Bersyukur gw selalu bisa bertahan pada apapun yang terjadi dalam hidup gw, dan bersyukur karena pada akhirnya gw selalu bisa menemukan kebahagiaan di tengah ketidaksempurnaan.

I’m 25 and I’m still single… but I am okay with that, and I am not worried about it, at all. I’m so blessed and I can’t be more grateful for all I have. Happy birthday to me :)


Makassar, 12 Januari 2014


-NSNS-

Minggu, 05 Januari 2014

RINDU!

Menyusuri Jalan Perintis, Urip menuju Jalan Sudirman, sore hari mengingatkan gw tentang dia. Beberapa hari ini menjelang sore hari biasanya cuaca agak tidak bersahabat, tapi entah kenapa gw selalu menunggu dan cenderung menyukai kondisi alam yang seperti itu, langit agak gelap di dominasi warna hitam dan abu-abu, rinai hujan yang turun perlahan dan membasahi bumi, aroma tanah basah yang menyeruak dari celah tanah basah yang tidak tertutup aspal atau paving blok, gemerlap lampu warna-warni yang mulai menyala dari bangunan beton yang terletak di kiri kanan jalan, suara deru kendaraan umum atau suara ban-ban motor yang berpacu dan bergesekan dengan aspal jalan terasa menjadi suatu harmoni yang menyatu.

Gw selalu ingat suasana Makassar di sore hari kala itu, menjelang sore hari biasanya dia akan mengirimkan pesan singkat, bertanya di jemput dimana. Dalam perjalanan Sudirman gw dan dia seringkali bernyanyi (sebenarnya bukan bernyanyi, lebih tepatnya meneriakkan lirik) bercanda kemudian berdeabt kusir menentukan tempat makan. Sering pula menertawakan kekonyolan orang-orang yang sempat gw dan dia jumpai sepanjang perjalanan menuju Sudirman.

Menyusuri rute yang sama sore ini mengingatkan gw betapa menyenangkannya menjalani sesuatu tanpa harus berkejaran dengan waktu.

Sore ini, gw rindu dia. Berharap menyusuri rute ini bersama dia :’) 
Makassar, 3 Januari 2014
-NSNS-

Rabu, 01 Januari 2014

2013-2014

Selamat memasuki tahun 2014 Masehi, ini adalah catatan iseng gw mengawali tahun baru mengingat apa yang telah gw lewati di 2013. Mengingat dulu saat mengawali tahun 2013 dimulai dengan segala beban dan gelisah. Terpikir, 2013 sepertinya akan jadi tahun yang akan sangat melelahkan, dan kenyataannya memang sangatlah melelahkan. Hahahaha :D :D :D

Kini, setelah 3 jam berada dalam Januri 2014, terpikir 2013 adalah tahun yang indah, dengan segala cerita dan likunya. Segala beban perlahan mulai terasa ringan, segala tanya mulai menemukan titik terang. dan gw mulai sanggup memandang segalanya dengan wajar apa adanya yang Allah kehendaki itulah yang terbaik untuk gw jalani di tahun kemarin.

Tahun 2013, salah satu tahun yang bagi gw sangatlah special, bahkan teramat special. Menemukan cerita, menemukan cinta, metemukan kekuatan, menemukan bahagia dan menemukan jawaban bahwa gw kagak kehilangan satu halpun. Innalillahi wainnaillaihi rajiuun. Semua berawal dari Allah, dan pasti akan kembali ke Allah.

Entah apa yang akan menunggu gw di detik berikutnya  in shaa Allah telah tergaris, tinggal bagaimana gw belajar memaknainya, mencoba untuk lebih baik dalam hidup, menggapai kembali semua yang terlupakan, belajar menata hati untuk kembali ingat padaAllah yang Maha Suci. 

Akhirnya di 3 Jam 1 Januari 2014 gw harus berucap,
  1. Alhamdulillah untuk yang telah terlewat.
  2. Bismillah untuk yang menghadang.
  3. Lillahi ta’ala semua kusandarkan pada illahi rabbii.

 Makassar, 1 Januari 2014


-NSNS-