Kamis, 16 Januari 2014

LANGIT

Langit Biru dari Jendela ruang tamu


 awan putih dilihat dari lantai 2 FKM

Sekarang di Makassar udah hujan melulu. Bangun pagi, pas lagi hujan, pergi pulang kampus pas lagi hujan. mau tidur malam lagi hujan juga. Untuk beberapa situasi, hujan memang menguntungkan. misalnya saat kamu lagi mau tidur, hujan bisa jadi pengantar tidur yang ampuh. atau mungkin suasana hati kamu lagi mellow, kamu bisa meratapi nasib sambil memandang hujan. hahaha.

Tapi buat situasi lain, hujan bisa jadi sangat merepotkan. Jemuran ga kering, mengurangi semangat ke kampus pagi-pagi (padahal mau hujan apa kagak semangat ngampus pagi teuteup level low hahaha0, air tergenang dimana-mana, pohon tumbang.

Bagi gw, hujan ngebuat gw kehilangan langit biru dan awan putih. Ga ada paduan indah antara warna biru dan putih itu yang bisa membuat gw selalu semangat. Pernah, gw dan teman punya pemikiran yang sama kalo langit dan awan itu saling melengkapi. Kalau langit lagi cerah banget, saking cerahnya sampai ga ada awan kelihatan keren, polos, tapi ga ada kehidupan, karena ga ada awan yang menaungi, mengademkan suasana. Jadinya terik banget.

Sebaliknya, kalau langit biru tetap berpasangan denga awan putih mereka akan saling melengkapi. Langit yang tadinya polos dan ga ada kehidupan jadi indah karena adanya awan yang berbagai bentuk sesuai imajinasi yang memandangnya. Mereka berdua tidak bisa sendiri. Berdua jauh lebih baik.

Hahaha, gw jadi curhat colongan gini. Gw ingin suatu hari gw bisa menemukan si ‘langit biru’ yang hidupnya bisa gw hias dengan awan-awan gw.  Aaarghhhh, jadi malu. Ini gw mau cerita tentang cuaca ato curhat hidup gw sih sebenernya? hahaha.


Makassar, 16 Januari 2014


-NSNS-

1 komentar: