Minggu, 06 Juli 2014

Kakek Penjual Balon Gas

Hari ini sahabat gw, Nur Rahman Nawir, memasang gambar foto bbm yang menyentil hati. Foto seorang Kakek tua menjajakan barang dagangan dengan tulisan "Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Sesungguhnya mereka menjaga dirinya dari hal meminta-minta"

Gw jadi ingat kisah kakek penjual balon gas yang sempat gw tulis dan akan gw share mumpung ingat :D

Berada di keramaian malam pantai Losari berusaha menyapa para pengunjung yang lalu-lalang. Suaranya terlalu lemah untuk melakukannya. Bukan meminta-meminta. Seorang kakek yang telah berubah warna rambutnya menjadi putih, kulit keriput, mata tertunduk bukan ngantuk, tapi karena daya energinya yang sudah sangat berkurang dikarenakan termakan usia.

Dengan tangan kirinya yang seperti orang polio, mengecil di ujung & menekuk, kakek memegang erat beberapa balon cartoon figure untuk dijual. Kakek sudah meniupnya di rumah, jadi tinggal dijual saja balon-balon yang sudah jadi itu.

Dilayaninya setiap pembeli yang membawa anak kecil, dengan sabar. Ditariknya satu balon dari ikatan tali yang lain dengan gigitan giginya. Maklum, tangannya yang satu tidak bisa memegang. Dengan semangat & penuh keramahan, kakek memberikan balon itu kepada si pembeli tadi.

Seorang teman akhirnya berinisiatif membeli beberapa balon agar si kakek bisa segera pulang. Sementara gw yang menyaksikannya diam-diam meneteskan air mata kering, melihat sebuah perjuangan hidup si kakek yang luar biasa!.

Kisah yang gw tulis di atas adalah kisah yang serupa ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. Jaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa.

Bersyukur, bersyukur, dan bersyukurlah kita. Dari display picture bbm Rahman, dari kisah kakek penjual balon gas dan kisah kakek penjual amplop, gw ingin mengajak teman- teman semua yang membaca tulisan ini untuk bersyukur, motivasi diri, meneladani semangat perjuangan beberapa "tokoh" pejuang ini. Dan semoga kita diberi rejeki oleh-Nya, sehingga senantiasa bisa bersedekah kepada mereka.


Makassar, 7 Juli 2014

-NSNS-
Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar