Jumat, 31 Januari 2014

Januariku Punya Cerita

My Great January pass by much love and happiness in every single moment that I spent with them #PenyalaMakassar

Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 27 Januari 2014

BELAJAR DARI SUPET

Di tengah udara mendung Makassar pagi ini, di tengah kendaraan umum warga Makassar yang dikenal dengan sebutan Pete-Pete, ada saja pelajaran tentang hidup yang bisa kita ambil dari supir pete-pete (supet).

1. Semangat
Biarpun jalanan macet, supet tetap semangat memacu kendaraannya bergerak maju, kadang berputar mencari jalan lain, tapi tetap tujuannya adalah menghantarkan penumpang ke arah yang dituju.

2. Berbagi
Di kalangan supet yang satu trayek seringkali kita mendapatkan pemandangan pete-pete yang di depan mengalah jika sudah ada pete-pete yang sudah ngetem lebih dahulu. Supet sepakat dan yakin bahwa tiap orang punya jatah rejekinya masing-masing.

3. Jenuh
Gw termasuk orang yang cepat bosan, maka gw salut dengan supet yang ga ada bosannya saban hari melewati jalan yang sama, dengan kondisi, macet, panas, hujan, lengkap dengan beragam karakter penumpangnya.


Makassar, 27. Januari 2014

-NSNS-

Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 24 Januari 2014

All You Have To Do Is Just MOVE ON!!

Tadi malam, seorang sahabat cerita sama gw soal gebetannya yang akan melanjutkan study di luar negeri dalam waktu dekat. Gebetan yang sudah dekat dengan dia bertahun-tahun lamanya, yang selama ini dia simpan sendiri rasa sukanya buat sang gebetan.

Sambil menyimak curhatan sahabat otak gw malah mengingat kejadian yang sama beberapa waktu yang lalu. Waktu itu jalan ceritanya juga sama, gw dan si dia makin lama makin dekat, tapi ga pernah ada pernyataan suka, naksir, atau cinta yang terucap dari gw dan dia. Ada orang-orang yang berspekulasi gw naksir dia, dia naksir gw, kita saling suka tapi ga akan pernah bisa jadian ada, karena masing-masing dari kami ada mereka yang tidak saling kenal.

Awalnya gw pikir gw cuma naksir-naksir biasa doang. Semacam perasaan yang bakal hilang dengan sendirinya saat dia tidak dihadapan gw lagi. Tapi pada detik gw tau dia akan segera pergi saat itulah gw menyadari, perasaan gw jauh lebih dalam daripada yang pernah gw bayangkan.

Enggak lama setelah kabar itu sampai di telinga gw, tibalah farewell night untuk melepas kepergian dia. Trying so hard to look fine, but the reality, I think was failed. Sulit buat gw menyembunyikan ketidakrelaan bahwa semuanya akan berakhir tanpa sempat dimulai, dan tanpa pernah ada kejelasan.

Setelah semua orang sudah saling pamit-pamitan untuk pulang menuju rumah masing-masing, saat itulah gw sudah tidak bisa lagi menahan diri. Pandangan mata gw mulai kabur. Gue hanya bisa menarik napas berusaha untuk tidak jadi orang bodoh yang menangis sesenggukan di pinggir jalan.

Beberapa bulan setelah itu tidak lantas jadi lebih mudah buat gue. Dia memang pergi, tapi awalnya masih sesekali say hi. Hal itu tentu saja pernah membuat gw kembali menaruh harapan. Mungkin dia nyesel, mungkin dia pengen coba lagi, mungkin kali ini akan berbeda. Tapi ternyata bukan itu yang terjadi. Pada akhirnya dia mulai konsisten, mulai benar-benar menghilang dari keseharian gw.

Tadi malam, gw hanya bisa bilang begini ke sahabat gw, “Once the pain is gone, you will feel much better. It will make you a better and stronger person too. Look around you, your life still goes on, you must keep moving on”

Ya, gw banyak belajar dari perpisahan itu. Dulu itu gw cukup sering ngerasa digantung, dan gw sangat-sangat menyalahkan perassaan gw yang doyan banget ngerasa nyaman dengan lawan jenis. Tapi sekarang, gw menyadari rasa nyaman yang tercipta bukan berarti lo lagi jatuh cinta sama orang dan perasaan ngegantung yang sering muncul dari sebuah hubungan bukan takdir tapi pilihan yang lo buat setelah ke-geer-an lawan jenis lo punya perasaan yang sama seperti yang lo rasain.

Dan hebatnya, setelah itu, gw lebih mampu bersikap tegas dalam mengatasi perasaan gw sendiri. Gw tidak lagi suka main api, gw lebih bisa ngejaga hati gw untuk ga jatuh cinta sama orang yang ngebuat gw nyaman. Gue ga pernah lagi membiarkan orang lain datang dan pergi dalam hidup gw sesuka hati mereka. If you want me, then just stay, no matter what happen, that’s it, as simple as that.

Pernah dengar lirik lagunya Kelly Clarkson?
“What doesn’t kill you makes you stronger, stand a little taller,  footsteps even lighter.” 

Semua orang pasti pernah patah hati, satu yang harus kamu lakukan, MOVE ON!!!!


Malino 23 Januari 2014,

-NSNS-

Rabu, 22 Januari 2014

CINTA LANGIT DAN LAUT

(Repost from Blog : Cermin Hati)

Dahulu kala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka sama2 Saling menyukai 1 sama lain. Saking sukanya laut terhadap langit, warna laut langit, saking sukanya langit terhadap laut, warna langit laut. Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan “aku cinta padamu” ke telinga langit. Setiap langit mendengar bisikan penuh cinta laut pun,langit tidak menjawab apa2 hanya tersipu2 malu wajahnya semburat kemerahan.

Suatu hari,datang awan begitu melihat kecantikan si langit, awan seketika itu juga jatuh hati terhadap langit. Tentu saja langit hanya mencintai laut, setiap hari hanya melihat laut saja. Awan sedih tapi tak putus asa, mencari cara dan akhirnya menemukan akal. Awan mengembangkan dirinya sebesar mungkin dan menyusup ke tengah2 Langit dan laut, menghalangi pandangan langit dan laut terhadap satu sama lain. Laut merasa marah karena tidak bisa melihat langit, sehingga dengan gelombangnya,laut berusaha menyibak awan yang mengganggu pandangannya. Tapi tentu saja tidak berhasil.

Lalu datanglah angin, yang sejak dulu mengetahui hubungan laut dan Langit merasa harus membantu mereka menyingkirkan awan yang mengganggu. Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan.
Awan terbagi2 menjadi banyak bagian, sehingga tidak bisa lagi melihat langit dengan jelas, tidak bisa lagi berusaha mengungkapkan perasaan terhadap langit. Sehingga ketika merasa tersiksa dengan perasaan cinta terhadap langit, awan menangis sedih. Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak terpisahkan.

Kamu juga bisa melihat di mana mereka menjalin kasih. Setiap ke laut, di mana ada 1 garis antara laut dan langit,di situlah mereka sedang bersatu.

PS: Renungkanlah…maka cinta kamu yang selama ini hambar Akan menjadi cinta abadi



 

Selasa, 21 Januari 2014

Bantaeng : Rindu Yang Belum Bemuara dan Tak Bertepi

Dua hari ini, yang gw lakukan adalah melakukan kegiatan anjangsana ke daerah yang menjadi tempat Pelaksanaan KI SulSel. Sabtu kemarin, setelah mengikuti Kopdar KI Makassar, gw pun beranjak ke Maros bertemu dengan teman-teman relawan panitia di sana. Hari ini setelah mengikuti street campaign Say it With Books – Penyala Makassar, gw bersama Jumaidi Arianto, Kakak Sabrina, dan Dewi Kusuma Ningrum berpetualang ke Bantaeng, salah satu daerah pelaksana KI SulSel.

Siang tadi kami berangkat dari Makassar pukul 13.00. Sepanjang perjalan Makassar hingga Gowa hujan mengguyur. Memasuki perbatasan Takalar hujan mulai reda. Di dalam mobil kami berempat mulai sibuk bernyanyi, kadang diselingi dengan candaan galau hahahaha.

Jalan terpanjang yang kami lalui adalah Kabupaten Jeneponto. Mungkin Jumi (panggilan untuk Jumaidi) mulai bosan hingga dia terlalu sering bertanya “dimana mi kita ini?”. Gw sendiri meskipun mendengar apa yang Jumi katakan lebih memilih menikmati pemandangan Langit Biru Jeneponto.

Sejujurnya perjalanan ini benar-benar gw nantikan, mengunjungi tempat dimana gw pernah menghabiskan waktu dua minggu setiap akhir semester 3,4, dan 5. Akhirnya setelah 4 Jam berada di jalan, kami bersorak gembira begitu melihat tugu selamat datang Bantaeng yang di kanan kirinya berdiri Layar dan gapura buah. Wajah gw benar-benar sumringah. Akhirnya setelah 4 tahun, gw bisa mampir ke Bantaeng. Berharap bisa ke Pantai atau bernostalgia dengan bakso di Jalan Merpati :D :D :D

Gw begitu terpukau dengan Kabupaten ini, pusat kotanya tertata rapi dan indah, ada banyak banget perubahan, salah satunya atmnya udah banyak dan sudah ada minimarket hahaha.

Di dalam mobil bukan Cuma gw yang bahagia, Kakak Sabrina juga gembira bisa mengunjungi tempat KKN profesinya. Saking bahagianya kami sampai melewati tempat pertemuan kopdar KI Bantaeng.

Setelah kopdar, malamnya gw, Kak Sabrina, Jumi, Dewi, Dibyo sempat kangen-kangenan dengan bakso di Jalan Merpati. Selama makan gw kepala gw mengulang-ulang adegan selama gw PBL di Bantaeng. Hmmm dan gw rindu. Rindu dengan mereka.


Setelah makan-makan kami memutuskan bermain sebentar di Anjungan Pantai Seruni sekaligus menggelar sesi pemotretan :D . Selagi menunggu Jumi yang sibuk meng-set peralatan fotografinya, gw sempat tiduran memandangi langit malam Bantaeng. Di Bantaeng langit malamnya ternyata indah banget karena bertabur bintang dengan bulan yang tidak bulat sempurna berwarna kemerahan tertutup awan mendung. Menyenangkan menikmati pemandangan malam yang tidak setiap saat bisa gw nikmati, terlebih di langit malam Makassar.




Hari ini gw bahagia, rindu gw akan langit biru dengan awan putih dan langit malam bertabur bintang sudah bermuara. Rindu untuk menginjakkan kaki kembali di tanah Bantaeng pun telah bermuara. Namun rindu gw dengan mereka, keluarga Bapak Kepala Dusun Birea yang nampung kelompok gw selama PBL adalah rindu yang belum bermuara dan tak bertepi.








Makassar, 19 Januari 2014

-NSNS-

Kamis, 16 Januari 2014

LANGIT

Langit Biru dari Jendela ruang tamu


 awan putih dilihat dari lantai 2 FKM

Sekarang di Makassar udah hujan melulu. Bangun pagi, pas lagi hujan, pergi pulang kampus pas lagi hujan. mau tidur malam lagi hujan juga. Untuk beberapa situasi, hujan memang menguntungkan. misalnya saat kamu lagi mau tidur, hujan bisa jadi pengantar tidur yang ampuh. atau mungkin suasana hati kamu lagi mellow, kamu bisa meratapi nasib sambil memandang hujan. hahaha.

Tapi buat situasi lain, hujan bisa jadi sangat merepotkan. Jemuran ga kering, mengurangi semangat ke kampus pagi-pagi (padahal mau hujan apa kagak semangat ngampus pagi teuteup level low hahaha0, air tergenang dimana-mana, pohon tumbang.

Bagi gw, hujan ngebuat gw kehilangan langit biru dan awan putih. Ga ada paduan indah antara warna biru dan putih itu yang bisa membuat gw selalu semangat. Pernah, gw dan teman punya pemikiran yang sama kalo langit dan awan itu saling melengkapi. Kalau langit lagi cerah banget, saking cerahnya sampai ga ada awan kelihatan keren, polos, tapi ga ada kehidupan, karena ga ada awan yang menaungi, mengademkan suasana. Jadinya terik banget.

Sebaliknya, kalau langit biru tetap berpasangan denga awan putih mereka akan saling melengkapi. Langit yang tadinya polos dan ga ada kehidupan jadi indah karena adanya awan yang berbagai bentuk sesuai imajinasi yang memandangnya. Mereka berdua tidak bisa sendiri. Berdua jauh lebih baik.

Hahaha, gw jadi curhat colongan gini. Gw ingin suatu hari gw bisa menemukan si ‘langit biru’ yang hidupnya bisa gw hias dengan awan-awan gw.  Aaarghhhh, jadi malu. Ini gw mau cerita tentang cuaca ato curhat hidup gw sih sebenernya? hahaha.


Makassar, 16 Januari 2014


-NSNS-

Senin, 13 Januari 2014

My Amazing 25


Usia bertambah jatah hidup Berkurung
Berysukur karena disisa usia yang entah hitungan apa, 
Allah Maha Baik menyempatkan saya berkenalan dengan kalian. 
Allah Maha Bijaksana menyempatkan saya belajar dari kalian.
Terimakasih untuk satu tahun yang luarbiasa
Semoga semakin banyak momen random bermakna yang bisa kita ciptakan
Penyala Makassar

Terimakasih untuk kejutan di 12 Januari 2014
I love you All



Makassar, 13 Januari 2014

-NSNS-

Sabtu, 11 Januari 2014

25 and I'm Blessed

Sampai di penghujung tahun lalu, gw paling sebal tiap kali ada orang lain yang bertanya, “Aryo kapan nikah?” Rasanya kuping sama hati jadi panas. Semaca usiaa yang akan gw hadapi sudah danger atau warning banget dalam hal NIKAH!!!!! 

Seminggu yang lalu mantan partner kerja gw, Bang Tezar, sempat ngobrol random, mulai dari kerjaan, aktivitas mahasiswa baru yang dia dan gw geluti sekarang, dan berakhir pada topik NIKAH!!!!. Satu kalimat yang gw suka saat mengakhiri topik random kami "Kadang bukan perkataan atau tindakan orang lain yang menyakiti perasaan kita, tapi diri kita sendiri."

Kalimatnya mengejarkan gw, bahwa benar bisa jadi, orang lain tidak berniat menyakiti perasaan gw, tapi cara gw yang menanggapinya dengan emosi yang kemudian menyakiti perasaan gw sendiri, gw teralalu mengambil hati apa yang orang katakan ke gw.

Hari ini, teman-teman gw sengaja buat kejutan ke gw, setelah acara tiup-tiup lilin, satu persatu mengucapkan wishes ke gw. Wishes yang gw stabilo adalah “semoga cepat ketemu jodoh”, positifnya sekarang gw menanggapi dalam hati dengan kata "AAMIIN", bukannya ngedumel

Melebihi tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun kali ini bikin gw sangat-sangat mensyukuri perjalanan hidup gw selama 25 tahun ini. Gw bersyukur dengan mimpi-mimpi yang mulai tercapai satu per satu. Bersyukur karena gw tidak pernah menyerah untuk mengejar impian. Bersyukur karena gw tidak pernah lelah berusaha untuk memperbaiki diri gw sendiri. Bersyukur untuk teman dan sahabat yang gw punya. Bersyukur karena gw masih punya keluarga kecil yang lengkap. Bersyukur gw selalu bisa bertahan pada apapun yang terjadi dalam hidup gw, dan bersyukur karena pada akhirnya gw selalu bisa menemukan kebahagiaan di tengah ketidaksempurnaan.

I’m 25 and I’m still single… but I am okay with that, and I am not worried about it, at all. I’m so blessed and I can’t be more grateful for all I have. Happy birthday to me :)


Makassar, 12 Januari 2014


-NSNS-

Minggu, 05 Januari 2014

RINDU!

Menyusuri Jalan Perintis, Urip menuju Jalan Sudirman, sore hari mengingatkan gw tentang dia. Beberapa hari ini menjelang sore hari biasanya cuaca agak tidak bersahabat, tapi entah kenapa gw selalu menunggu dan cenderung menyukai kondisi alam yang seperti itu, langit agak gelap di dominasi warna hitam dan abu-abu, rinai hujan yang turun perlahan dan membasahi bumi, aroma tanah basah yang menyeruak dari celah tanah basah yang tidak tertutup aspal atau paving blok, gemerlap lampu warna-warni yang mulai menyala dari bangunan beton yang terletak di kiri kanan jalan, suara deru kendaraan umum atau suara ban-ban motor yang berpacu dan bergesekan dengan aspal jalan terasa menjadi suatu harmoni yang menyatu.

Gw selalu ingat suasana Makassar di sore hari kala itu, menjelang sore hari biasanya dia akan mengirimkan pesan singkat, bertanya di jemput dimana. Dalam perjalanan Sudirman gw dan dia seringkali bernyanyi (sebenarnya bukan bernyanyi, lebih tepatnya meneriakkan lirik) bercanda kemudian berdeabt kusir menentukan tempat makan. Sering pula menertawakan kekonyolan orang-orang yang sempat gw dan dia jumpai sepanjang perjalanan menuju Sudirman.

Menyusuri rute yang sama sore ini mengingatkan gw betapa menyenangkannya menjalani sesuatu tanpa harus berkejaran dengan waktu.

Sore ini, gw rindu dia. Berharap menyusuri rute ini bersama dia :’) 
Makassar, 3 Januari 2014
-NSNS-

Rabu, 01 Januari 2014

2013-2014

Selamat memasuki tahun 2014 Masehi, ini adalah catatan iseng gw mengawali tahun baru mengingat apa yang telah gw lewati di 2013. Mengingat dulu saat mengawali tahun 2013 dimulai dengan segala beban dan gelisah. Terpikir, 2013 sepertinya akan jadi tahun yang akan sangat melelahkan, dan kenyataannya memang sangatlah melelahkan. Hahahaha :D :D :D

Kini, setelah 3 jam berada dalam Januri 2014, terpikir 2013 adalah tahun yang indah, dengan segala cerita dan likunya. Segala beban perlahan mulai terasa ringan, segala tanya mulai menemukan titik terang. dan gw mulai sanggup memandang segalanya dengan wajar apa adanya yang Allah kehendaki itulah yang terbaik untuk gw jalani di tahun kemarin.

Tahun 2013, salah satu tahun yang bagi gw sangatlah special, bahkan teramat special. Menemukan cerita, menemukan cinta, metemukan kekuatan, menemukan bahagia dan menemukan jawaban bahwa gw kagak kehilangan satu halpun. Innalillahi wainnaillaihi rajiuun. Semua berawal dari Allah, dan pasti akan kembali ke Allah.

Entah apa yang akan menunggu gw di detik berikutnya  in shaa Allah telah tergaris, tinggal bagaimana gw belajar memaknainya, mencoba untuk lebih baik dalam hidup, menggapai kembali semua yang terlupakan, belajar menata hati untuk kembali ingat padaAllah yang Maha Suci. 

Akhirnya di 3 Jam 1 Januari 2014 gw harus berucap,
  1. Alhamdulillah untuk yang telah terlewat.
  2. Bismillah untuk yang menghadang.
  3. Lillahi ta’ala semua kusandarkan pada illahi rabbii.

 Makassar, 1 Januari 2014


-NSNS-