Minggu, 05 Januari 2014

RINDU!

Menyusuri Jalan Perintis, Urip menuju Jalan Sudirman, sore hari mengingatkan gw tentang dia. Beberapa hari ini menjelang sore hari biasanya cuaca agak tidak bersahabat, tapi entah kenapa gw selalu menunggu dan cenderung menyukai kondisi alam yang seperti itu, langit agak gelap di dominasi warna hitam dan abu-abu, rinai hujan yang turun perlahan dan membasahi bumi, aroma tanah basah yang menyeruak dari celah tanah basah yang tidak tertutup aspal atau paving blok, gemerlap lampu warna-warni yang mulai menyala dari bangunan beton yang terletak di kiri kanan jalan, suara deru kendaraan umum atau suara ban-ban motor yang berpacu dan bergesekan dengan aspal jalan terasa menjadi suatu harmoni yang menyatu.

Gw selalu ingat suasana Makassar di sore hari kala itu, menjelang sore hari biasanya dia akan mengirimkan pesan singkat, bertanya di jemput dimana. Dalam perjalanan Sudirman gw dan dia seringkali bernyanyi (sebenarnya bukan bernyanyi, lebih tepatnya meneriakkan lirik) bercanda kemudian berdeabt kusir menentukan tempat makan. Sering pula menertawakan kekonyolan orang-orang yang sempat gw dan dia jumpai sepanjang perjalanan menuju Sudirman.

Menyusuri rute yang sama sore ini mengingatkan gw betapa menyenangkannya menjalani sesuatu tanpa harus berkejaran dengan waktu.

Sore ini, gw rindu dia. Berharap menyusuri rute ini bersama dia :’) 
Makassar, 3 Januari 2014
-NSNS-

1 komentar: