Selasa, 02 April 2013

Ada Cinta di Lampu Merah


Hari ini, tidak seperti biasanya, gw harus mencari jalan alternatif terdekat untuk sampai ke rumah, mengingat gw sedang tidak menggunakan jasa angkot. Yah hari ini adalah hari pertama program bike to work gw. 

Di perempatan jalan Ratulangi yang gw lalui, seorang pengemis, lelaki tua duduk bersama seorang bocah perempuan di pembatas jalan. Si bapak berkulit gelap dan cacat, dihiasi kerutan tua bercanda dengan bocah perempuan yang tertawa riang. Hari ini adalah hari yang biasa bagi mereka. Duduk di pembatas jalan, menunggu sisa kasihan dari orang yang lalu lalang. Si bocah mencium kedua pipi dan kening si bapak kemudian tertawa. Si bapak tersipu lalu menatap kosong ke depan. Mungkin lelah menunggu sesuatu untuk dibawa pulang hari itu. Dua orang yang (mungkin) sudah dianggap tidak ada. Si bocah lalu mengganggu si bapak kembali. Diambilnya sekeping uang logam, diletakkan di atas kepala si bapak. Beberapa kali dilakukan si bocah sampai saatnya si bapak menyerah, ikut tertawa bersama si bocah lalu menciumnya sayang.

Mobil besar buatan Jepang membatasi gw dan mereka. Bercanda riang tak peduli sepasang mata memandang sedari awal.

Sial! Sekeliling tiba-tiba menyalak, klakson berbunyi keras saling sahut menyahut. Lampu kurang ajar itu masih merah, tinggal beberapa detik lagi namun semua orang nampak tak sabar. 1 menit sekian detik adalah waktu yang terlalu lama bagi kebanyakan orang. Bagi gw, waktu tersebut gw belajar sesuatu di lampu merah ibukota.


Makassar,1 April 2013

NSNS

2 komentar:

  1. Tulisannya keren... Anak dan seorang bapak :)
    Yaa, ibukota memang selalu seperti itu, mereka sibuk mengejar yg menguntungkan mereka tanpa mau memperhatikan sekitar mereka. Keep writing!!

    BalasHapus
  2. Kak Arini yang kemarin ikut Kelas Inspirasi MKS kan? :)

    iyah ada dari kita yang hidup cuma untuk mengejar dunia, pdhl tujuan akhir kita bukan disini, kadang kita khilaf lupa kalau ada dari kita yg butuh untuk diperhatikan.

    Terimakasih kunjungan blognya kak :)

    BalasHapus