Kamis, 20 Juni 2013

Kejujuran dalam Pendidikan (Temani Aku Bunda)

Ingatkah kita di 2011 lalu siaran televisi ramai memberitakan kisah anak SD yang disuruh pihak sekolah memberikan contekan untuk teman-temannya sewaktu Ujian Nasional. Kini kisah tersebut diangkat menjadi sebuah film dokumenter bertitel “Temani Aku Bunda”

Film ini mengisahkan seorang siswa SD (Muhammad Abrary Pulungan/Abrar) yang diminta menandatangani perjanjian kesediaan untuk memberikan contekan massal kepada teman-temannya, dan untuk tidak memberitahukan tentangnya kepada siapapun justru menceritakan kepada orang tuanya. Orangtua Abrar yang mengapresiasi kejujuran anaknya kemudian memperjuangkan sikap anaknya ke sekolah maupun ke instansi pemerintah. Namun, tak ada hasil hingga sekarang, malah Abrar dikucilkan dan diejek oleh teman sekolah maupun teman main di rumah. 

Film dokumenter berdurasi 77 menit yang diproduksi oleh Yayasan Kampung Halaman ini mengajak masyarakat bersama-sama peduli untuk memberikan kenyamanan pendidikan untuk anak Indonesia. Film ini merekam jejak-jejak perjalanan keluarga Abrar dalam menempuh jalur hukum dalam memperjuangkan haknya untuk JUJUR.

Dari film dokumenter ini ada beberapa kalimat dari Abrary yang patut kita renungi,
1."Bunda, saya tidak mau ada siswa bodoh dapat nilai bagus. Kalau pemimpinnya orang bodoh, nanti Indonesia bisa roboh."
2. "Guru harus percaya pada kemampuan muridnya sendiri"

Film yang sarat akan makna ini mengajarkan bahwa kejujuran butuh keberanian luar biasa dengan mental baja. Selain itu, di film ini juga terselip pesan untuk orang tua agar tidak membebani anak dengan nilai-nilai akhir yang harus mereka penuhi tanpa pernah membimbing mereka melalui prosesnya dengan sikap yang jujur. 

Lalu apa pesan moril yang bisa kita ambil dari film ini sebagai penonton dan korban dari sistem pendidikan?
Kalau saya adalah bagaimana membangun lingkungan yang ramah terhadap anak, dimana menghargai pendapat anak tanpa kekerasan, seharusnya menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat, dan juga negara.









<<< M. Abrary P

Penyala Makassar bersama Ibu Irma dan Abrar seusai nonton bersama 

Makassar, 08 Juni 2013

_NSNS_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar