*Sebenarnya ini adalah tulisan lama yang lupa gw post begitu dapat wifi.*
D entry kali ini cuman mau curhat dikit soal
kehidupan pengalaman selama beberapa hari menjadi seorang pengangguran.
Gw bercerita mulai dari perjuangan kuliah di
Strata 1 bagian Manajemen Rumah Sakit FKM Unhas. Kuliah nyaris 4 tahun,
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit (untungnya tiap tahun gw selalu dapat
beasiswa) menyita waktu setiap hari, bahkan terkadang hari sabtu dan minggu pun ada kuliah (tentunya dengan persetujuan kami). Kuliah dari pagi sampe sore, kerja tugas ini itu, belajar dengan sistem
SKS untuk mid dan final test, b’usaha dapat IP dan IPK tinggi. Hmmmm sangat
melelahkan memang tp inilah yg d sebut usaha.
Akhirnya setelah berhasil merampungkan sejumlah
SKS wajib dan SKS tambahan (saking rajinnya bahkan mata kuliah jurusan lainpun
gw programkan d KRS gw hahahaha) masuklah gw di semester 8. Proposal
ohhh proposalll. Hasil perjuangan cukup berat diskusi sana sini dengan dosen
pembimbing, naskah d coret, perbaikan coret perbaikan lagi, setelah
semuanya hasil d ACC sampailah gw pada kalimat SKRIPSI. Oohhhh skripsi huwaaaaaaa, prasaan dag dig dug untuk
menanti persidangan di kursi panas kian
tak terbendung.
Sampai akhirnya datanglah hari yang ditunggu-tunggu hari bersamanya (penguji dan pembimbing) dalam show utama Ujian Skripsi. Dua jam dalam ruangan
sidang setiap di tanya gw selalu ngeblank, loading di depan 4 penguji yang
b’karakter berbeda-beda. Setelah terkatung-katung selama lebih dari 24 jam bersama
seorang kawan seperjuangan dari jaman unyu-unyu sebagai mahasiswa baru LUH WAYAN RIMASWARI akhir’y
saya mendengar vonis itu. Sebulan setelahnya judicium, kemudian wisuda dan nama gw pun resmi memiliki ekor baru .. :D
Namun, euforia itu hanya sementara setelah itu
kita dinanti dengan pemikiran “kapan yah gw dapat kerja” atau berbondong-bondong mendapatkan pertanyaan kerja dimana sekarang ?? atau sibuk apa sekarang ??. Kadang ada dari kita para sarjana baru yang merasa tertekan menjawab pertanyaan
seperti itu.
Yang menjadi pertanyaan sekarang apakah gelar
sarjana menjamin seseorang untuk meraih mimpi ?? banyak sarjana yang berprestasi
dengan perjuangan yang begitu berat tetapi ujung-ujungnya jadi pengangguran. Tes sana tes sini,
jawabannya nanti kami hubungi kembali atau mungkin anda bisa mencoba di kesempatan
lain.
Mengapa ini terjadi ?? karena ga ada koneksi atau duit ga banyak sebagai pelancar
urusan ????. Tersadar susahnya cari kerja, menjadikan gw berpikir mungkin itu jawaban yang tepat untuk kondisi gw saat ini. Kata orang “sabar aja mungkin belum rejeki,
semuanya sudah punya jalannya masing-masing. Rejeki orang siapa yg tahu” merupakan
kata-kata penyemangat paling sering didengar.
Dan gw disinipun berharap semoga suatu saat
sistem koneksi dan uang penjamin di tanah pertiwi ini bisa dihilangkan. Berilah kesempatan kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk meraih cita-cita, untuk membantu perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Terakhir, gw mau nitip pesan semangat untuk teman-teman senasib saat ini. Hidup Pengangguran. Semoga para pengangguran di Indonesia
bisa mendapatkan lahan kerja sesuai bidang ilmunya masing–masing ... SEMANGATTTTTTTTTT !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! :D
-Salam Kompak Selalu-
NSNS
Annyeong aryoooooo,,,miss u��������
BalasHapusGw gak nyangka loe masukkn nama gw dipostingan ini....wkkwkwwk... ��smg kita smw sukses dijln msg2 y.
Keep spirit n hwaiting!!!