Minggu, 03 Maret 2013

CURHAT SEORANG PENGANGGURAN

*Sebenarnya ini adalah tulisan lama yang lupa gw post begitu dapat wifi.*
D entry kali ini cuman mau curhat dikit soal kehidupan pengalaman selama beberapa hari menjadi seorang pengangguran.


Gw bercerita mulai dari perjuangan kuliah di Strata 1 bagian Manajemen Rumah Sakit FKM Unhas. Kuliah nyaris 4 tahun, mengeluarkan biaya yang tidak sedikit (untungnya tiap tahun gw selalu dapat beasiswa) menyita waktu setiap hari, bahkan terkadang hari sabtu dan minggu pun ada kuliah (tentunya dengan persetujuan kami). Kuliah dari pagi sampe sore, kerja tugas ini itu, belajar dengan sistem SKS untuk mid dan final test, b’usaha dapat IP dan IPK tinggi. Hmmmm sangat melelahkan memang tp inilah yg d sebut usaha.

Akhirnya setelah berhasil merampungkan sejumlah SKS wajib dan SKS tambahan (saking rajinnya bahkan mata kuliah jurusan lainpun gw programkan d KRS gw hahahaha) masuklah gw di semester 8. Proposal ohhh proposalll. Hasil perjuangan cukup berat diskusi sana sini dengan dosen pembimbing, naskah d coret, perbaikan coret perbaikan lagi, setelah semuanya hasil d ACC sampailah gw pada kalimat SKRIPSI. Oohhhh skripsi  huwaaaaaaa, prasaan dag dig dug untuk menanti persidangan di kursi panas kian tak terbendung.

Sampai akhirnya datanglah hari yang ditunggu-tunggu hari bersamanya (penguji dan pembimbing) dalam show utama Ujian Skripsi. Dua jam dalam ruangan sidang setiap di tanya gw selalu ngeblank, loading di depan 4 penguji yang b’karakter berbeda-beda. Setelah terkatung-katung selama lebih dari 24 jam bersama seorang kawan seperjuangan dari jaman unyu-unyu sebagai mahasiswa baru LUH WAYAN RIMASWARI akhir’y saya mendengar vonis itu. Sebulan setelahnya judicium, kemudian wisuda dan nama gw pun resmi memiliki ekor baru .. :D

Namun, euforia itu hanya sementara setelah itu kita dinanti dengan pemikiran “kapan yah gw dapat kerja” atau berbondong-bondong mendapatkan pertanyaan kerja dimana sekarang ?? atau sibuk apa sekarang ??. Kadang ada dari kita para sarjana baru yang merasa tertekan menjawab pertanyaan seperti itu. 

Yang menjadi pertanyaan sekarang apakah gelar sarjana menjamin seseorang untuk meraih mimpi ?? banyak sarjana yang berprestasi dengan perjuangan yang begitu berat tetapi ujung-ujungnya jadi pengangguran. Tes sana tes sini, jawabannya nanti kami hubungi kembali atau mungkin anda bisa mencoba di kesempatan lain.

Mengapa ini terjadi ?? karena ga ada koneksi atau duit ga banyak sebagai pelancar urusan ????. Tersadar susahnya cari kerja, menjadikan gw berpikir mungkin itu jawaban yang tepat untuk kondisi gw saat ini. Kata orang “sabar aja mungkin belum rejeki, semuanya sudah punya jalannya masing-masing. Rejeki orang siapa yg tahu” merupakan kata-kata penyemangat paling sering didengar.

Dan gw disinipun berharap semoga suatu saat sistem koneksi dan uang penjamin di tanah pertiwi ini bisa dihilangkan. Berilah kesempatan kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk meraih cita-cita, untuk membantu perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Terakhir, gw mau nitip pesan semangat untuk teman-teman senasib saat ini. Hidup Pengangguran. Semoga para pengangguran di Indonesia bisa mendapatkan lahan kerja sesuai bidang ilmunya masing–masing  ... SEMANGATTTTTTTTTT !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! :D 

-Salam Kompak Selalu-


NSNS

1 komentar:

  1. Annyeong aryoooooo,,,miss u��������
    Gw gak nyangka loe masukkn nama gw dipostingan ini....wkkwkwwk... ��smg kita smw sukses dijln msg2 y.
    Keep spirit n hwaiting!!!

    BalasHapus